SMP dan SMA Kristen Kalam Kudus Pontianak di Jalan Purnama No. 50-52 Pontianak Selatan pada Rabu, 24 Januari 2024 mengundang Br. Gerardus Weruin, MTB dalam rangka pelatihan pembuatan Eco Enzyme. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai projek P5 (Projek penguatan profil pelajar Pancasila) bagi siswa-siswi di sekolah tersebut. Lebih dari itu, kegiatan ini untuk mendorong para siswa dan guru di sekolah untuk menjaga ibu bumi rumah kita bersama yang kian hari kian menjerit sakit-menderita.

Siswa-siswi SMP dan SMA Kalam Kudus Pontianak peserta Pelatihan Eco Enzyme.

Pertama-tama Bruder mengajak siswa-siswi dan para guru untuk berterima kasih kepada Dr. Rosukon
Poompanvong pendiri asosiasi pertanian organik di Thailand yang pada tahun 1980-an membuat penelitian tentang sampah-sampah dapur yang organik, sehingga menemukan Eco Enzyme. Eco Enzyme itu merupakan cairan alami dari hasil fermentasi limbah dapur (kulit buah-buah dan sayur) ditambah gula merah tebu (GMT) dan air dengan perbandingan 3 kg kulit buah : 1 kg GMT : 10 liter air, dengan proses fermentasi selama 3 bulan atau lebih. Di samping itu, ada dua tokoh yang ikut berjasa dalam memperkenalkan dan mempromosikan Eco Enzyme, yaitu Dr. Joean Oon seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia serta Ibu Vera Tan di Batam yang memulai Eco enzyme di Indonesia pada tahun 2008.

Br Gerardus Weruin, MTB (narasumber) ditengah-tengah peserta pelatihan.

Ibu Vera Tan dengan kelompok Eco Enzyme Indonesia terus giat memberi pelatihan membuat eco enzyme via online kepada ibu-ibu dan kelompok pertanian. Pembuatan Eco Enzyme ini dilatarbelakangi karena sampah limbah dapur (organik) yang semakin hari semakin banyak yang tidak diolah. Di sisi lain, sebagian besar kebutuhan hidup manusia zaman now ini banyak mengandung kimia; dalam bidang pertanian menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga terjadi polusi atas udara, tanah, dan air. Dampaknya dapat kita rasakan sekarang, pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrem. Ternyata Eco Enzyme dapat memberi solusi atas permasalahan tersebut, ketika diketahui bahwa Eco Enzyme mempunyai banyak manfaatnya.

Manfaat Eco Enzyme dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang kesehatan (dapat mencegah penyakit-penyakit), kebersihan (mencuci dan membersihkan), pertanian (pupuk dan pestisida yang organik), penangkal radiasi dari alat-alat elektronik, penangkal -penetral bahan kimia, serta menjaga kelestarian lingkungan (udara, air, dan tanah).

Bagaimana membuatnya, sangat mudah. Siapkan wadah (ember, botol, dll), kulit buah dan sayuran, GMT dan air. Bersihkan kulit buah (lebih kurang 5 jenis) dan sayuran, dicacah/potong agar mudah dimasukan dalam wadah, siapkan air bersih sesuai dengan takarannya (yg dasar 10 liter) dan GMT dilarautkan dalam air tersebut dan masukan kulit buah-sayuran yang telah dipotong ke dalam wadah dan diaduk-aduk (dengan tangan) secara merata. Kemudian tutuplah wadah secara rapat (kedap udara) dan simpan di tempat yang aman (tidak kena sinar matahari secara langsung, di ruang AC). Agar tidak lupa kapan dipanen, kita menulis tanggal pembuatan, dan bahan-bahannya, serta tanggal panen (boleh 3 bulan, 6 bulan, atau setahun) tergantung keperluan kita.

Setelah mendengarkan paparan dari Bruder, siswa-siswi mulai masuk dalam kelompok dan praktik membuatnya. Sambil ditemani oleh bapak-ibu gurunya, mereka sangat antusias dalam membuat Eco Enzyme. Wajah-wajah ceria dan bersemangat itu sangat cepat membuatnya. Berikut ini kesan-kesan mereka:

“Kegiatan pelatihan pembuatan Eco Enzyme untuk siswa-siswi sangat luar biasa dan menarik. Kita belajar banyak cara memanfaatkan bahan-bahan organik (sampah) yang tanpa banyak orang sadari bisa diolah kembali dan bisa menghasilkan banyak manfaat untuk kehidupan manusia dan lingkungan.

Pengembangan Eco Enzyme seharusnya bisa bertumbuh sehat dan selalu diberikan dukungan oleh pemerintah, masyarakat, dan kita semua. Pertumbuhan Eco Enzyme dalam kebiasaan masyarakat sangat berperan dalam menjaga kesehatan diri kita, Ibu pertiwi. Jika Ibu pertiwi sehat, kita juga ikut merasa sehat. Terima kasih saya ucapkan kepada Br. Gerardus yang mau membagikan ilmunya untuk menjaga dan melestarikan Ibu pertiwi kita.  Ilmu  yang dibagikan ini kepaa kami ini sangat bermanfaat untuk membantu kami semua agar sadar dan mau menjaga Ibu pertiwi.”

-Ari Christian, S.Pd. (Guru SMA Kalam Kudus, Pontianak)

“Kesan saya mengenai cara pembuatan eco enzyme yang sudah diajarkan Br. Gerardus, MTB ternyata sangat mudah. Akan tetapi, kita harus berhati hati agar pembuatan eco enzyme bisa berhasil. Kita memilih kulit buah yang segar, banyak jenis dan dicuci bersih. Bruder menganjurkan agar menggunakn jenis gula merah tebu (GMT) karena lebih bermutu daripada gula merah yang lain. Wadah harus ditutup rapat-kedap udara, disimpan di tempat yang aman.”

-Pandu Manurung (Siswa SMA Kalam Kudus, Pontianak)

“Saya merasa senang karena dapat mengenal proses pembuatan eco enzyme. Saya merasa senang dapat mengetahui tentang manfaat eco enzyme dari bruder. Ternyata mudah membuat eco enzyme  dan ini menambah pengalaman saya dan teman-teman.

Semoga dari praktik pembuatan eco enzyme ini  dapat membantu kami memanfaatkan limbah organik dari dapur dan banyak orang mulai membuat eco enzyme  untuk menjaga ibu bumi rumah kita bersama.”

-Artha Celia Christy (Siswi SMP Kalam Kudus, Pontianak)

“Kesan saya pelatihan pembuatan eco enzyme ini sangat bermanfaat bagi siswa. Yang pertama, siswa dapat menyadari betapa pentingnya pengggunaan produk alami daripada kimia. Mereka juga mengenal hal baru untuk mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat dalam kehidupan manusia. Tidak hanya itu saja, siswapun dapat belajar untuk menggunakan produk yang tidak berbahaya untuk lingkungan di sekitar mereka bahkan bisa juga menghasilkan uang.

Saya berharap setelah siswa memahami tentang eco enzyme, mereka tidak berhenti begitu saja, tapi mereka dapat terus menggunakannya dalam kehidupan mereka dan bisa membagikan ilmu ini kepada orang lain, sehingga dapat mengurangi-mengatasi masalah sampah di Indonesia.”

Uky Puspasari Sidupa, S.Pd. (Guru SMP Kalam Kudus, Pontianak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *